Kabel jaringan Fiber Optik
KABEL JARINGAN
FIBER OPTIK
Pengertian kabel jaringan fiber optik serta kelebihan dan kekurangannya
Artikel tentang
jaringan komputer kali ini adalah tentang kabel jaringan fiber optik
serta kelebihan dan kekurangan nya. Artikel ini diujukan sebagai bahan
informasi bagi anda semua, khususnya diperuntukkan bagi anda yang sedang
mencari lebih banyak detail tentang kabel fiber optik guna kepentingan
instalasi jaringan komputer.
Jika dilihat
pengertian kabel fiber optik untuk jaringan komputer adalah
salah satu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah
(guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan
komputer.
Fungsi Kabel
Jaringan Fiber Optik
Fungsi Kabel
jaringan fiber optik diantaranya yaitu untuk kepentingan jaringan biasa seperti
LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), atau Man. Biasanya kabel
jaringan fiber optik lebih banyak ditemukan pada instalasi jaringan tingkat
menengah keatas seperti perusahaan-perusahaan besar atau instansi pemerintahan
yang menuntut adanya struktur jaringan dengan kemampuan yang benar-benar cepat.
Kabel jaringan
fiber optik juga merupakan salah satu pilihan jika jaringan yang ingin dibangun
menuntut instalasi yang harus bisa meladeni kebutuhan sebuah gedung dengan bebrapa
lantai atau bahkan kebutuhan jaringan antar gedung sekalipun.
Karateristik Kabel
Fiber Optik
Karateristik kabel
jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Bagian
dalam kabel jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat
kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai
pelindung.
- Konektor
yang umum digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST,
namun baru-baru ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan
kabel jaringan fiber optik yakni konektor SC.
- Kecepatan
transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di
angka 100 Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps).
- Biaya
rata-rata pernode cukup mahal.
- Diameter
kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil
sehingga fleksibel dalam proses instalasi.
- Panjang
kabel jaringan fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan
kabel jaringan lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).
Jenis-jenis Kabel
Jaringan Fiber Optik
Kabel jaringan
fiber optik terdiri dari beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan mudah
diketeahui dengan melihat transmitter (media transmisi data) yang digunakannya.
Berikut ini jenis-jenis kabel jaringan fiber optik.
- Single
Mode
Kabel jaringan
fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan
diameter sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang
satu ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar
laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut
‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan
terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu
waktu.
Berikut ini
karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
- Laju
Data : Tinggi
- Jarak
Pengiriman Data : Jauh
- Masa
Pakai : Sebentar
- Sensitifitas
Suhu : Substansial
- Biaya
: Mahal
- Multi
Mode
Jenis kabel fiber
optik yang satu ini
memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis
single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan
ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini
memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan.
Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai
media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.
Berikut ini
karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
- Laju
Data : Rendah
- Jarak
Pengiriman Data : Pendek
- Masa
Pakai : Lama
- Sensitifitas
Suhu : Minor
- Biaya
: Rendah (Murah)
Kelebihan Kabel
Jaringan Fiber Optik
- Kabel
jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi
dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel
jaringan Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya
bahkan dapat mencapai 1000 mbps.
- Bandwith
kabel jaringan fiber optik tak perlu diragukan lagi karena mampu membawa
paket-paket dengan kapasitas besar (bisa tembus 1 gigabit per detik).
- Kabel
jaringan fiber optik dapat mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel
jaringan jenis lainnya, bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal
seperti repeater atau lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak
perlu dipasang setiap 5 km seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan
cukup dipasang setiap 20 km saja.
- Material
yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan
untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti kelembaban udara dan
cahaya (panas). Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa kabel fiber
optik relatif awet karena tidak gampang rusak.
- Kemampuan
kabel jaringan fiber optik yang tahan lama dan tidak gampang rusak
membuatnya jadi lebih efisien dibanding kabel jaringan lainnya, karena
biaya perawatan pun jadi kian murah.
- Tak
berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik juga
kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar
kabel.
- Kabel
jaringan fiber optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat menjadi
opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari instalasi
di dalam gedung, di bawah tanah hingga di dalam air, semuanya tersedia
dengan kriteria dan karakteristik yang berbeda-beda.
- Karena
bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan
fiber optik mampu mengatasi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan
elektrik.
- Diameter
kabel jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis, ditambah lagi
dengan bobotbya yang ringan membuat proses instalasi kabel fiber optik
relatif mudah karena bersifat fleksibel.
- Berbeda
dengan kabel jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan terjadinya
korsleting atau kebakaran, khusus pada kabel fiber optik hal itu tidak akan
terjadi karena menggunakan bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak
mudah terbakar karena: tidak mengalirkan listrik.
- Berbeda
dengan kabel jaringan UTP dan STP yang masih menimbulkan kemungkinan
terjadnya penyadapan, hal ini tidak berlaku pada kabel jaringan fiber
optik karena dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.
- Kabel
jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu
mengubah sistem kabel yang ada.
Kekurangan Kabel
Jaringan Fiber Optik
- Harga
kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika dibandingkan
dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal murah
meriah.
- Dalam
proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat khusus
berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal
- Dalam
proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik
ke sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut
adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat
pembangkit listrik eksternal.
- Jika
rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks
memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
- Kabel
jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat
menyebabkan loss data.
- Mengingat
kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk
mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal
dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus
berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.
Alat - Alat Fiiber Optic dan Fungsinya
1. Fusion Splicer

Fusion splicer atau sering dikenal
sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut
terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah
dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser.
Sinar laser tersebut berfungsi untuk
memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan
baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat
keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil
penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi
proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu
media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya
celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.
2. Stripper Atau Miller

Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti
kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic juga memerlukan alat ini. Alat ini
berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit dan daging
kabel.
3. Cleaver

Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang
kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan
core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan
terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka
tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing
4. Optical Power Meter (OPM)

Alat yang satu ini nmemiliki fungsi
untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM
ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC.
Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses
ini, berikut adalah rumusnya
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km)
5. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)

OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi
komunitas atau himpunan suatu kabel serat ptik dalam jarak tempuh tertentu,
sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua
sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi. Sehingga untuk
melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik, karena akan sangat mudah
menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini
sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya
core yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan
bending
6. Light Source

Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk
memberikan suatu signal untuk jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk
mengukur suatu redaman jalur atu end to end dimana Light Source ini akan
berfungsi sebagai media yang memberi signal-nya
7. Optical Fiber Identifier

Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah
signal dengan penunjuk arah dan besar daya yang di laluinya.
8. Visual Fault Locator

Alat ini sering disebut juga Laser
fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada
core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari
POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai
pada titik tujuan.
9. Bit Error Rate Test

Alat ini berfungsi sebagai pengecek
koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi) yang mana jaringan TDM
aplikasinya yaitu layanan Clear Channel yang sedang coba di uraikan penulis.
Secara spesifiknya BER TES untuk mengecek dan mengetahui TX atau RX yang error,
melalui pengiriman paket dan lup
10. Fiber Optic Adapter

Fiber Optik Adapter merupakan suatu komponen yang digunakan
untuk melakukan penyambungan/menghubungkan kabel fiber optik satu dengan yang
lain. jika penyambungan dilakukan terhadap kabel fiber optik yang memiliki
konektor berbeda maka fiber optik adapter disebut fiber optik adapter hibrid atau Special Adapter.
Berikut adalah beberapa jenis fiber
optik adapter :
- FC Fiber optik Adapter
Jenis adapter fiber optik yang satu
ini tersedia dalam jenis single mode dan multimode, Ada tiga jenis bentuk/type fiber optik FC
adapter, tipe persegi, tunggal dan ganda tipe D, semua fiber optik FC adapter
dengan rumah (housing)logam dan Lengan (Sleeves) dari keramik.
- SC Adapter Fiber Optik
Jenis adaptor fiber optik ini
tersedia dalam jenis single mode dan multimode, serta Simplex dan duplex. SC adapter fiber optik dengan perumahan
(housing) plastik, mempunyai beberapa varian warna, seperti :
- biru untuk PC single mode
- hijau untuk APC single mode dan multimode
beige untuk PC.
Semua
Fiber Optik SC adapter mempunyai jenis flange, sementara
itu untuk single mode adapter adalah
dengan lengan zirkonia dan untuk serat multimode adaptor dengan
lengan perunggu.
- LC Fiber Optik Adapter
Adapter fiber optik LC semua rumah
(housing) plastik; ada simpleks LC adapter dan adapter LC duplex, fiber optik
adapter LC warna sama dengan fiber optik SC adapter: biru untuk PC single mode,
warna beige untuk PC modus multi dan hijau untuk APC single mode. fiber optik
adapter LC dengan lengan perunggu untuk multimode dan lengan zirkonia untuk
single mode.
- ST Fiber Optik Adapter
Fiber Optik ST adapter semua
jenis ulir, dengan perumahan (housing) logam, yang single mode dengan lengan
zirkonia dan yang multimode adalah dengan lengan perunggu.
11. Splitter Optic
Splitter merupakan komponen yang
bersifat pasif dan dapat memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua
atau beberapa output serat. Splitter pada PON dikatakan
pasif sebab optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap
pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga sifatnya idle dan
cara kerjanya membagi daya optic sama rata
Berikut ini adalah jenis-jenis splitter
:
- 1 : 2 (tanpa back up)
- 1 : 4 (tanpa back up)
- 1 : 8 (tanpa back up)
- 1 : 16 (tanpa back up)
- 1 : 32 (tanpa back up)
- 2 : 2 (dengan back up)
- 2 : 4 (dengan back up)
- 2 : 8 (dengan back up)
- 2 : 16 (dengan back up)
- 2 : 32 (dengan back up)
12. Fiber Node
Fiber
node merupakan
suatu titik terminasi antara jaringan optik dengan jaringan koaksial. Fiber nod
eberupa perangkat opto elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal optik
yang berasal dari distribution hub menjadi sinyal elektrik untuk diteruskan ke
rumah rumah pelanggan melalui kabel koaksial dan sebaliknya.
Fiber
node sendiri adalah salah satu device yang berhubungan dengan teknologi HFC
(Hibrid Fiber Coaxial) dan banyak diaplikasikan untuk sistem jaringan TV Kabel.
13. Pigtail Fiber Optic
Pigtail
fiber optic merupakan sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor
diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki
konektor. Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung /
splicing dengan tarikan kabel Optic yang glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable).
14. Optical Termination Box (OTB)
Optical
Termination Box, berfungsi sebagai pendistribusian fiber seperti FDF yang
menampung maksimum 72 core. Optical Terminal Box juga digunakan untuk
menghubungkan kabel serat optik indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat
dipasang di dinding maupun tiang.
15. Joint Closure Optic
Joint
Closure merupakan
sebuah box atau tempat untuk menaruh hasil sambungan dari fiber optic. Sebagai
contoh : Jika ada kebel fiber optic putus karena terpotong atau terbakar maka
kabel tersebut di sambung/splicing dan hasil splicingan di taruh di
Closure.
Untuk
Kapasitas Closure ber variasi mulai dari closure 6 core, Closure 12core,
closure 24core,Closure 48core hingga closure 256core
Komentar
Posting Komentar